Selasa, 12 April 2011

Tiket Bocor, Gaji Pemain Masih Kurang

Problema ticketing nampaknya masih menjadi momok bagi Panpel Arema. Betapa tidak, target untuk membayar lunas 1 bulan gaji pemain akhirnya meleset, akibat adanya kebocoran tiket. Tak ayal Arema pun megalami kerugian cukup besar.



Seperti diutarakan Ketua Panpel seligus Pelaksana Harian PT. Arema Indonesia, Abriadi Muhara, adanya kebocoran ini diketahui berdasarkan selisih jumlah penonton yang masuk dengan jumlah tiket yang terjual.


Jumlah pasti penonton berdasarkan pemasukan tiket ekonomi 27.939 lembar yaitu Rp 838.170.000, tiket VIP 1.298 lembar yaitu Rp 129.800.000, dan tiket VVIP 163 lembar yaitu Rp 24.450.000, total Rp 992.420.000. Angka kebocorannya sangat tinggi kalau berdasar checker Dispenda, total penonton 32.597, sedang total penonton berdasarkan tiket 29.400, selisihnya 3.197. Kalau dipotong freepass sebanyak 850, prediksi penonton masuk tanpa tiket sebanyak 2.347 orang, urainya panjang.


Jika dihitung berdasarkan harga tiket 30 ribu saja, maka total kerugian yang ditanggung Arema adalah Rp 70.410.000-sebuah angka yang tak sedikit-mengingat manajemen kini sedang memiliki tanggungan gaji pemain yang mundur 2,5 bulan.


Jika dihitung berdasarkan harga tiket 30 ribu saja, maka total kerugian yang ditanggung Arema adalah Rp 70.410.000-sebuah angka yang tak sedikit-mengingat manajemen kini sedang memiliki tanggungan gaji pemain yang mundur 2,5 bulan.


Kebocoran tiket ini terjadi lantaran banyaknya tiket sobekan(tiket yang sudah tersobek-lantas ditempelkan kembali-hingga nomor serinya berbeda) yang beredar. Menyikapi hal ini, Abriadi mengundang Aremania untuk ikut berpartisipasi memerangi praktik-praktik yang merugikan klub tersebut.


Bagi yang bisa menangkap oknum ini, kita akan berikan hadiah dan kalau perlu hadiah uang. Karena peredaran tiket palsu ini sangat merugikan Arema. Kita jamin identitas yang melaporkan atau yang menangkap oknum tersebut, tegas pria berdarah Makassar itu.


Lagi-lagi yang terimbas fenomena ini adalah para pemain.Jumlah pemasukan bersih yang diperoleh manajemen Arema ternyata tak sampai Rp 1 miliar. Sedangkan target untuk bisa membayar satu kali gaji pemain sebasar Rp 1,1 miliar. ;Dengan penghasilan Rp 992 jutaan itu, maka untuk satu kali gaji pemain masih kurang sekitar Rp 300 jutaan, keluh Abriadi.


Sementara itu, persoalan karut-marutnya pengelolaan tiket sendiri sehari sebelum pertandingan sebenarnya sudah disinggung Aremania. Dalam acara Penjelasan dan Sosialisasi Kenaikan Harga Tiket Pertandingan Arema Indonesia VS Persija yang berlangsung di kantor Arema, beberapa perwakilan Aremania dengan tegas mengharapkan pengelolaan tiket yang lebih baik agar nasib pemain juga tak terkatung-katung.


http://www.ongisnade.co.id

0 komentar:

Posting Komentar