Arema FC berhasil membalas lunas kekalahan atas Persija Jakarta di putaran pertama Indonesia Super League (ISL) lalu. Bermain di Stadion Kanjuruhan tadi malam, Singo Edan menunjukkan keperkasaannya.
Sang Singa berhasil menundukkan Macan Kemayoran dengan skor tipis 2-1 (2-0) via eksekusi pinalti Roman Chmelo dan Sunarto. Kartu merah yang diterima Sunarto menit 52 tak mampu dimanfaatkan Persija untuk mengejar skor.
Persija yang tampil dominan di babak kedua, hanya mampu mencetak sebiji gol via aksi Bambang Pamungkas. Pertandingan yang menarik karena diwarnai adu strategi, skill individu, sekaligus benturan fisik.
"Saya senang bisa menang dan ini hasil kerja keras pemain serta dukungan Arema. Kita berat bermain dengan 10 orang, tapi beruntung hanya kemasukan satu gol," ujar Manager-Coach Arema Miroslav Janu selepas laga.
Kemenangan ini juga "memaafkan" kecerobohan Sunarto yang diacungi karti merah wasit Nagor Amir asal Malaysia. Menurut Miro, kecerobohan itu ciri khas pemain muda dan ia tak bisa menyalahkan Sunarto sepenuhnya, apalagi timnya bisa memenangi laga.
Sedangkan Pelatih Persija Rahmad Dharmawan lagi-lagi menghadapi lemahnya finishing pemainnya. Menguasai laga dan membuka banyak palung, namun hanya satu gol yang menerobos jala Kurnia Meiga.
"Arema bermain lebih efektif. Tak banyak mencetak peluang tapi bisa mendapat dua gol. Saya pikir penyelesaian akhir menjadi permasalahan kita saat ini. Saya kecewa menerima kekalahan karena lawan sempat bermain dengan 10 orang," ujar pelatih yang disapa RD ini.
Di laga itu, debut Jendry Pitoy sudah ternoda menit ke 4 dengan keputusan wasit Nagor Amir yang menunjuk titik putih setelah Roman Chmelo diganggu Ismed Sofyan di kotak terlarang. Walau eksekusi diulang dua kali, namun Roman tetap mampu memperdayai Jendry. Ketertinggalan yang terlalu pagi bagi tim tamu.
Persija bermaksud mengimbangi agresifitas tuan rumah. Namun justru skor semakin besar di menit 17. Sunarto yang membelokkan bola tendangan Zulkifly, membuat kiper Jendry Pitoy memungut bola dari gawangnya untuk kedua kali.
Dalam kondisi tertinggal, tak ada pilihan lain bagi Persija kecuali menyerang. Penetrasi Macan Kemayoran sebenarnya cukup bermutu. Namun penyelesaian lebih banyak spekulatif sehingga tak terlalu menyibukkan kiper Arema Kurnia Meiga.
Ada fakta menarik di lapangan. Kubu Arema memutuskan tak memasang mantan pemain Persija TA Musafri dan Leonard Tupamahu, sedangkan Persija juga tak memasang mantan kiper Arema Hendro Kartiko.
Saat kick off kedua tim juga tak diperkuat kapten utama. Singo Edan tak diperkuat kapten Noh Alam Shah yang terkena akumulasi kartu kuning, sedangkan tim tamu tak menurunkan kapten Bambang Pamungkas. Praktis kedua tim dipimpin deputi, yakni Zulkifly Syukur di kubu tuan rumah dan Ismed Sofyan di pihak Persija.
Menit 52 Arema harus bermain dengan 10 orang setelah wasit mengusir Sunarto dengan kartu merah. Sunarto harus mandi lebih awal karena pelanggaran konyolnya dengan sengaja menghadang bola dengan tangan.
Dari kualitas permainan sebenarnya masih lebih baik Persija Jakarta. Namun permainan yang dimainkan Greg Nwokolo Cs kurang efektif. Bambang Pamungkas juga terlambat dimasukkan karena ia terbukti bisa memperkecil skor pada menit 87.
http://bola.okezone.com
Selasa, 12 April 2011
Arema Kerja Keras, Persija Buang Peluang
Diposting oleh
viira real aremanitha
di
02.40
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar