Jakarta - Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes mengungkapkan sejumlah 'dosa' Liga Primer Indonesia yang tidak pernah meminta izin dari PSSI selaku satu-satunya otoritas sepak bola nasional.
Selain menggunakan wasit dan perangkat pertandingan yang masih menjadi anggota PSSI tanpa seizin PSSI, Nugraha juga menjelaskan pencatutan nama PSSI.
"Mereka (LPI) menggunakan perangkat pertandingan asing, dan saat meminta izin dari asosiasi yang menaungi wasit tersebut, mereka mengaku telah mendapat rekomendasi dari PSSI. Padahal kami tidak pernah memberikan rekomendasi itu," jelasnya saat jumpa pers, Senin (3/1/2011).
"Ini terjadi pada wasit asal Mesir yang digunakan pada salah satu laga eksibisi mereka. Saat itu kami hubungi asosiasi sepak bola mereka, dan mereka mengaku mendapat proposal yang direstui PSSI," lanjutnya.
"Kemudian mereka berencana menggunakan wasit asal Australia, namun PSSI sudah hubungi pihak Australia lebih dulu dan akhirnya mereka melarang organisasi di bawah mereka untuk menjalin hubungan dengan asosiasi di luar PSSI," tambahnya.
Nugraha kemudian melanjutkan pelanggaran LPI lainnya, mengacu pada statuta PSSI.
"PSSI adalah satu-satunya pihak yang berwenang mengeluarkan ITC (International Transfer Certificate). Tetapi mereka mendatangkan pemain asing tanpa izin PSSI," tambah Kang Nug.
Nugraha menjelaskan, PSSI sudah memberitahukan kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengenai polah LPI tersebut.
"Kami sudah memberitahukan kepada AFC dan mereka sudah mengirim surat balasan, intinya tidak mengakui dan tidak akan memberi izin untuk kegiatan (sepak bola Indonesia) di luar PSSI," tegasnya.
Senin, 10 Januari 2011
Inilah Dosa-dosa LPI di Mata PSSI
Diposting oleh
viira real aremanitha
di
02.51
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar